KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan
atas selesainya Makalah yang membahas
tentang KARBOHIDRAT DAN PROTEIN. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya
mustahil makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini disusun agar nantinya bermanfaat bagi mahasiswa program studi biologi pada
khususnya untuk lebih mudah memahami mata kuliah GIZI DAN KESEHATAN dan bagi pembaca pada umumnya.
Kemudian kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
dosen yang memberikan tugas mata kuliah yaitu Drs. Abdul Jalil M.Pd. Sehingga
menambah wawasan kami tentang Ilmu Morfologi tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
I.2
Perumusan Masalah
I.3
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 KARBOHIDRAT
II.2 Monosakarida
II.3 Disakarida
II.4 Polisakarida
II.5 Fungsi Karbohidrat
III.1 PROTEIN
III.2 Struktur Protein
III.3 Jenis-jenis protein
III.4. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein.
III.5. Sumber protein
IV.1. AKIBAT
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PROTEIN.
A.
akibat kekurangan protein.
B.
akibat kelebihan protein.
BAB III
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa
wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, Dimana
kondisi masyarakat tersebut banyak yang kekurangan gizi, banyak balita yang
terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena
makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein. Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan
meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan
menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit
seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas. Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah “ilmu
gizi dan kesehatan” ini, penulis mengangkat judul tentang Karbohidrat dan Protein,
karena Karbohidrat dan protein merupakan zat paling penting yang harus ada
dalam tubuh manusia. Tapi masuh banyak juga kasus kekurangan
energi protein (KEP). Disini penulis tertarik untuk lebih mendalami tentang Karbohidrat dan protein.
I.2
Perumusan Masalah
Dari
persoalan di atas, rumusan masalahnya adalah:
1. Apa karbohidrat itu?
2. Apa macam karbohidrat?
3. Apa kegunaan karbohidrat?
4. Pengertian Protein
5. Jenis-jenis
protein
6. Fungsi,
Guna, dan Sumber Protein.
I.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui apa yang disebut dengan
karbohidrat
2. Mengetahui macam-macam karbohidrat
3. Mengetahui berbagai kegunaan dari karbohidrat
2. Mengetahui macam-macam karbohidrat
3. Mengetahui berbagai kegunaan dari karbohidrat
4. Mengemukakan
permasalahan tentang protein
5. Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia
6. Memberitahu kepada mahasiswa sumber protein
7. Menjelaskan akibat dan kekurangan protein, Dll
5. Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia
6. Memberitahu kepada mahasiswa sumber protein
7. Menjelaskan akibat dan kekurangan protein, Dll
II
PEMBAHASAN
II. 1 KARBOHIDRAT
Karbohidrat
berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat dari karbon. Karbohidrat memiliki rumus umum
Cn(H2O)m yang pada umumnya harga n = harga m.Karbohidrat merupakan kelompok
besar senyawa polihidroksildehida dan polihidroksiketon atau senyawa-senyawa
yang dapat dihidrolisis menjadi polihidroksialdehida atau polihidroksiketon
(Wahyudi, dkk., 2003:94). Karbohidrat terususun atas dua sampai delapan
monosakarida yang dikenal sebagai oligosakarida.
Karbohidrat memiliki rumus struktur dari Fisher dan Haworth.
Struktur Fisher merupakan struktur rantai terbuka sedangkan struktur Haworth
merupakan struktur tertutup (siklik). Misalnya untuk glukosa yang memiliki
rumus molekul C6H12O6. Karbohidrat
terdapat dalam berbagai golongan. Berdasarkan jumlah unit monosakarida penyusunnya, terdapat tiga
kelompok penting yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida merupakan karbohidrat sederhana terdiri atas satu unit
polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida adalah ribose yang tidak dapat
dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya.
Contoh dari
monosakarida adalah ribosa, arabinosa, fruktosa, glukosa, dan lainnya. Golongan
monosakarida ini biasanya dikelompokkan dalam triosa, tetrafosfat,
pentosaheksosa, dan heptosa. Oligosakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas
rantai pendek unit monosakaridayang digabungkan bersama-sama oleh ikatan
kovalen dan bila dihidrolisis menghasilkan beberapa monosakarida. Contohnya
adalah raffinosa yang dihidrolisis menghasilkan glukosa, fruktosa, galaktosa,
sukrosa, dan sebagainya. Kebanyakan
oligisakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida tidak terdapat secara bebas, tetapi digabungkan
sebagai rantai samping polipeptidapada glikoprotein dan proteoglikan (Lehninger
1982).Kelompok karbohidrat yang terakhir adalah polisakarida yang merupakan
polimer monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi. Bila dihidrolisis
akan menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida. Contohnya adalah amilum,
dekstrin, glikogen, selulosa dan lainnya.
II.2
Monosakarida
Monosakarida merupakan senyawa
pereduksi karena akan segera mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti
ferisianida, hidrogen peroksida, atau ion kupri (Cu2+). Pada reaksi seperti ini, gula dioksidasi pada gugus karbonil
dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi. Sifat ini berguna dalam analisis
gula. Dengan mengukur jumlah dari senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh
suatu larutan gula tertentu, dapat dilakukan pendugaan konsentrasi gula. Dengan
cara ini, darah dan air seni dapat dianalisa kandungan gulanya pada diagnosa
diabetes mellitus. Penyakit ini menunjukkan tingkat gula darah yang tinggi dan
pengeluaran gula pada air seni yang berlebih (Lehninger 1982).
Monosakarida penting yaitu glukosa,
galaktosa dan fruktosa. Glukosa merupakan bahan bakar utama bagi kebanyakan
mahkluk hidup. Pada hewan, glukosa merupakan sumber energi utama untuk sel otak
dan sel lainnya yang hanya sedikit atau tidak memiliki mitokondria, seperti sel
darah merah. Sel yang pasokan oksigennya terbatas juga memerlukan glukosa dalam
jumlah besar sebagai sumber energinya, misalnya sel pada bola mata (Roswiem
Anna,etalI 2006). Di dalam tubuh manusia, sejumlah glukosa diubah menjadi
glikogen dan disimpan di hati dan di otot untuk cadangan energi.
Galaktosa merupakan aldoheksosa yang
tidak terdapat bebas di alam. Galaktosa berperan penting sebagai penyusun
membran sel otak dan sistem saraf, terutama dibutuhkan untuk membuat beberapa
fosfolipid, peptidoglikan, dan glikoprotein tertentu, dan laktosa pada kelenjar
kambing. Galaktosa sudah terdapat di dalam tubuh, sehingga jika tidak ada
pasokan dari luar, tubuh tinggal mensintesisnya dari glukosa-1-fosfat dengan
bantuan enzim epimerase.
Galaktosemia merupakan suatu
gangguan genetik yang menyebabkan tidak adanya enzim yang diperlukan untuk
mengubah galaktosa menjadi glukosa sehingga terjadi akumulasi galaktosa,
galaktosa-1-fosfat, dan galaktitol dalam darah dan jaringan yang dapat
menimbulkan katarak, retardasi mental, dan sirosis hati.
Fruktosa digunakan untuk diet karena
mempunyai kemanisan dua kali lipat dari sukrosa sehingga jumlah yang digunakan
relatif lebih sedikit dan menyebabkan makanan tersebut rendah kalori. Fruktosa
akan diubah bentuk isomernya menjadi glukosa setelah memasuki aliran darah.
Pada hewan, sejumlah besar sukrosa disentesis di dalam saluran reproduksi
jantan untuk digunakan oleh sperma sebagai sumber energi. Fruktosa dapat
ditemukan di dalam buah dan madu.
II.3 Disakarida
Disakarida terbanyak di alam adalah sukrosa, laktosa, dan
maltosa. Maltosa merupakan disakarida yang paling sederhana dan juga merupakan
gula pereduksi, karena memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas yang dapat
dioksidasi. Bila maltosa dalambarley dan butiran-butiran padi lainnya
dihidrolisis oleh enzim dari ragi, akan dihasilkan glukosa yang dapat difermentasi
menghasilkan alkohol.
Laktosa merupakan gula pereduksi yang menghasilkan
D-galaktosa dan D- glukosa pada hidrolisis. Laktosa terdapat pada air susu dan
produk susu olahan. Laktosa tidak dapat diserap dari usus ke aliran darah,
kecuali molekul ini dihidrolisa terlebih dahulu menjadi unit monosakarida.
Sedangkan pada orang yang intoleran terhadap laktosa, laktosa tetap tidak bias
terserap oleh usus sehingga menyebabkan diare berair, aliran zat makanan pada
usus menjadi abnormal, dan sakit mulas.
Sukrosa merupakan disakarida paling melimpah di alam dan
bukan merupakan gula pereduksi karena tidak mempunyai atom anomer bebas.
Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman, namun tidak terdapat pada hewan tingkat
tinggi. Sukrosa merupakan disakarida paling manis diantara ketiga jenis
disakarida yang umum dijumpai.
II. 4 Polisakarida
Polisakarida merupakan campuran dari molekul denganbberat
molekul tinggi. Polisakarida terbagi menjadi dua jenis, yaitu homoplisakarisa
dan heteropolisakarida. Homopolisakarisa hanya mengandung satu jenis unit
monomer, contohnya pati, glikogen, selulosa, dan kitin. Sedangkan
heteropolisakarida mengandung dua atau
lebih
jenis unit monosakarida yang berbeda, contohnya asam hialuronat,
glikosaminoglikan,
dan murein.
Pati merupakan suatu bentuk simpanan glukosa pada tumbuhan
yang didapatkan sebagai granulyang tidak larut dalam beras, gandum, kentang,
kacang- kacangan, dan serealia. Pati dibentuk oleh 20% amilosa dan 80%
amilopektin. Jika kentang direbus, kandungan amilosanya terekstrak oleh air
panas, sehingga terlihat seperti susu. Amilopektin yang tertinggal menjadi
bagian utama kandungan pati pada kentang rebus.
Glikogen merupakan sumber polisakarida utama pada sel hewan,
disimpan di hati dan di otot. Glikogen dihidrolisis dalam sel hewan untuk
memelihara atau mempertahankan kadar glukosa darah dan menyediakan energy di
antara saat makan. Di dalam sel hati, glikogen ditemukan dalam granula
besar-besar yang merupakan molekul glikogen bercabang dan berat molekul
rata-rata tinggi.
Selulosa adalah senyawa seperti serabut, liat, ditemukan di
dalam dinding sel pelindung tumbuhan, dan merupakan bahan struktural utama dari
kayu dan tumbuhan.Katun merupakan selulosa yang hamper murni. Selulosa disusun
oleh ikatan isomer yang berbaris paralel dan berikatan dengan ikatan hidrogen
antar gugus ±OH yang berdekatan, menyebabkab struktur yang kaku pada dinding
sel kayu dan serat yang lebih tahan terhadap hidrolisis daripada pati.
Struktur dan fungsi kitin hampir sama dengan selulosa,
bedanya rantai yang terbentuk tidak tersusun paralel, tetapi tersusun dalam
tiga macam bentuk miofibril berikatan hidrogen. Glikosaminoglikan atau
mukopolisakarida terdiri dari unit-unit disakarida berulang, masing-masing
mengandung aminoheksosa, biasanya D-glukosamin dan D- galaktosamin.
II. 5 Fungsi Karbohidrat
- Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada
dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi
gemuk.
- Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono
dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula
yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat
kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
- Penghemat Protein
Bila
karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
- Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat
mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam
beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan
ini dibentuk menyebabkan ketidak seimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan
ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
- Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur
peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan
mengatur peristaltik usus. Serat
makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi
kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan
pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
III. 1 PROTEIN
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa
organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur
serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan
protein merupakan enzim
atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme
yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang
merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah
satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
iosintesis
protein alami sama dengan ekspresi
genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang
berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai
tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang
memiliki fungsi penuh secara biologi.
III. 2 Struktur Protein
Struktur
tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet
dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan
koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).
Struktur
protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat
empat):
- struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
- struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
- alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
- beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
- beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
- gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
- struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
- contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur
primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino
ditentukan dengan instrumen amino acid
analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi
Edman, (3) kombinasi dari digesti
dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan
spektrometri massa.
Struktur sekunder
bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD)
dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi
struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum
FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I
dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa
diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur
protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri
dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain.
Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di
dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan
menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila
struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi
biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang
membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur
kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak
fungsional.
III. 3 Jenis-jenis protein
a.
Berdasarkan Komponen.
1. Protein Bersahaja. Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.
1. Protein Bersahaja. Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.
2. Protein Kompleks. Selain terdiri atas asam amino juga
terdapat komponen lain
(unsure logam, gugusnposfat,
dll).
3. Protein. Merupakan ikatan antara intermediet produk
sebagai hasil hidrolisa parsial
dari protein native.
b.nBerdasarkannSumber.
1.nProteinnHewani.nBerasalndarinbinatang,ncontohn:ndaging,nsusu,ndll.
2. Protein Nabati. Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung.
1.nProteinnHewani.nBerasalndarinbinatang,ncontohn:ndaging,nsusu,ndll.
2. Protein Nabati. Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung.
Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologiknya,
berhubungan dengan adanya dukunagn bagi prtumbuhan badan dan bagi pemeliharan jeringan
:
a. Protein sempurna.
b. Protein setengah sempurna.
c. Protein tidak sempurna.
b. Protein setengah sempurna.
c. Protein tidak sempurna.
3. Komposisi Kimia Protein.
Protein
adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Molekul protein lebih kompleks
dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan kanekaragaman
unit-unit asam amino yang membentuknya.
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang, sebagaimana tampak pada gambar berikut : Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-asam amino, yaitu guguskarboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus –R nya.
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang, sebagaimana tampak pada gambar berikut : Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-asam amino, yaitu guguskarboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus –R nya.
III. 4. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein.
Disini dapat kita lihat fungsi protein, antara
lain sebagai berikut :
a. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
b. Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
c. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
d. Untuk memelihara netralitas tubuh.
e. Untuk pembentukan antibodi.
f. Untuk mengangkat zat-zat gizi.
g. Sebagai sumber energi.
a. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
b. Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
c. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
d. Untuk memelihara netralitas tubuh.
e. Untuk pembentukan antibodi.
f. Untuk mengangkat zat-zat gizi.
g. Sebagai sumber energi.
Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia, karena bial manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi kurang.
Guna protein bagi tubuh manusia :
Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia.penting yang terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk sel makhluk hidup. Secara garis besarnya guna protein bagi manusia adalah sebagai berikut :
a. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang
bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg.
b. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau
rusak.
c. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon
air susu yang diberikan ibu
kepadabayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri.
d. Membuat protein darah, untuk
mempertahankan tekanan osmose darah.
e. Untuk menjaga keseimbangan asam basadari cairan tubuh.
f. Sebagai pemberi kalori.
e. Untuk menjaga keseimbangan asam basadari cairan tubuh.
f. Sebagai pemberi kalori.
III. 5. Sumber protein.
Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu :
a. Sumber protein hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.
b. Sumber protein nabati.
Sumber
makanan seperti : kacang, kedelai dan hasilnya seperti tempe, tahu, serta
kacang-kacangan lain.
5. Kebutuhan Protein Bagi Manusia.
Kebutuhan protein bagi manusia
dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein yang diganti dalam
tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur nitrogn (zat lemas)
yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang
dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja. Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,
sehingga dalam prakteknya jumlahprotein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnyanantaranlainn:
- Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak
- Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak
bisa
berlangsung dengan baik.
- Kecernaan
protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung serat-serat
proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzim-enzim tidak
bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan
pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang
dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk
anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3
gram tiap satu kilogram beratnbadannya. Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak
sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan,
maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah
dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang
diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak
sepertiga dari jumlah protei yang mereka perlukan.
IV.1. AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PROTEIN.
A. AKIBAT KEKURANGAN PROTEIN.
Kekurangan protein banyak terdapat pada
masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat
menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan
protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang
menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
1. Kwasiorkor.
Istilah
kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933,
ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana
kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua
sedang ditungu kelahirannya. Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang
sering terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi
makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor
dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
Ciri
khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan.
Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor
gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan
dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak
terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang
rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai
dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
- Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
- Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang
jelas.
- Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan
- Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan
kulit
dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin
berwarna
putih
mengkilap.
- Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
- Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
- Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
- Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
2. Marasmus.
Marasmus
berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus umumnya
merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula
pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.
Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang
sukar diperbaiki. Marasmus adalah
penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah
di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.
Gejalanya :
- Pertumbuhan terhambat.
- Lemak dibawah kulit berkurang.
- Otot-otot berkurang dan melemah.
- Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar
- Pertumbuhan terhambat.
- Lemak dibawah kulit berkurang.
- Otot-otot berkurang dan melemah.
- Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar
kepala dan lingkar dada.
- Muka seperti orang tua (oldman’s face).
- Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada
penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar
lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah
dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi
keadaan sekitarnya.
B. AKIBAT KELEBIHAN PROTEIN.
Protein
secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi
yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan
dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen.
Kelebihan
protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan
ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau
formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg
BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka
kecukupan gizi AKG) untuk protein.
2. Upaya Penanggulangan.
Untuk
menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya
penanggulangan sebagai berikut :
- pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
- Pemberian makanan tambahan (PMT).
- Pemantauan garam beryodium.
- Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian tablet Fe.
- Pengumpulan data KADARZI.
- Pemberian makanan tambahan (PMT).
- Pemantauan garam beryodium.
- Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian tablet Fe.
- Pengumpulan data KADARZI.
BAB III
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari
makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa Karbohidrat Dan protein sangatlah
penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu Karbohidrat dan protein merupakan zat
utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup asupan Karbohidrat dan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehat, jauh dari gizi kurang dan tidak
terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, Karbohidrat dan protein merupakan
penghasil energi terbesar. Dengan adanya Karbohidrat dan protein dalam tubuh, maka tubuh akan
merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh
haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh pula kelebihan. Karena kelebihan atau
kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor,
marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada
pembaca, untuk dapat memanfaatkan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini,
guna untuk meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat
yang sehat.
V.2 Saran
Karbohidrat
sangat diperlukan oleh tubuh, sehingga pasokan karbohidrat yang cukup harus diperhatikan.Karbohidrat
dapat diperoleh dari kentang, serealia, madu, buah-buahan ataupun nasi pereduksi.
Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta menggalakkan
program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia sehat
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar
Biokimia. Erlangga: Jakarta. Roswieem, Anna P. dkk. 2006. Biokimia Umum.
Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
pertanian Bogor: Bogor.
Wahjudi, dkk. 2003.Ki mia Organi kII
. Malang: UM Press
http://www.scribd.com/doc/29360083/makalah-karbohidrat
terimakasih atas informasinya....
BalasHapus